Mateng, 8enam.com.-Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) Lokal Mamuju Tengah menggelar Musyawarah Lokal (Muslok) Ke II Tahun 2022.
Muslok ke 2 tersebut berlangsung di Aula Faiza Tazkia, Sabtu (5/2/2022) dibuka oleh Sekdakab Mateng, H. Askary Anwar.
Hadir oada kegiatan itu, Ketua Orari Daerah Sulbar, Rahmat Tahir, Ketua Orari Lokal Mateng, Pabung Mateng Kodim 1418 Mamuju, Loka Monitor Mamuju.
Ketua Orari Lokal Mateng periode 2018-2021, Andi Gapri, berharap kepungurusan Orlok yang terpilih nantinya periode 2022-2025 dapat lebih baik lagi dari periode sebelumnya, karena memang pada saat itu kami masih memulai.
“Jadi, In Shaa Allah, dengan terpilihnya ketua yang baru nantinya ini dapat membawa Orari kedepan lebih baik lagi,” kata Andi Gapri.
Ketua Orari Daerah Sulbar, Rahmat Tahir, mengatakan, Orlok Mateng ini sudah tahun Ke II, praktis dia terbentuk sudah memasuki usia kurang lebih 4 tahun, yang nantinya seluruh anggota akan memilih siapa yang nantinya akan menjadi ketua Orari Lokal Mateng periode 2022-2025.
“Kita berharap ketua terpilih bisa lebih mengembangkan organisasi Orari dan melakukan rekruitmen calon-calon anggota, dan khususnya bisa menindaklanjuti MoU Antara Pramuka dan PMI untuk bisa bekerjasama dan bisa masuk di sekolah-sekolah untuk melakukan rekruitmen terhadap calon anggota, karna Orari ini beda dengan organisasi lain, Orari ini tidak bisa langsung masuk anggota tetapi harus melalui suatu ujian yang namanya Ujian Negara Amatir Radio (UNAR) kalau lulus baru dia resmi jadi anggota.
Sementara Sekdakab Mateng, Askary Anwar, memberikan ucapan selamat atas terselenggaranya Muslok Ke II dan mengapresiasi atas pelaksanaan Musyawarah Lokal Ke II.
“Semoga prosesnya dapat berjalan lancar dan menghasilkan kepengurusan Orari Mamuju Tengah untuk satu periode kedepan, yang akan mengawal organisasi serta bersinergi dengan pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan,” ujar Askary.
“Orari ini sangat punya peran terhadap program kegiatan pemerintah, di Mamuju Tengah ini saya mencoba memasukkan Orari sebagai mitra strategis pemerintah, baik itu dalam hal kegiatan bencana maupun kegiatan-kegiatan lain, karena kita tau persis Mateng ini sebagian besar wilayah-wilayah kita itu adalah daerah yang rawan bencana, untuk itu Orari harus hadir disitu membangun pemerintah, bekerjasama dengan pemerintah, mengantisipasi, memberikan informasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terhadap masyarakat dan daerah kita,” sambungnya.
Askary menilai Orari dirasakan telah menjadi bagian penting dalam rangka menunjang mobilitas informasi dan komunikasi, khususnya dalam berbagai kegiatan masyarakat serta dalam rangka memberikan kontribusi bagi pembangunan. Oleh karena Orari tetap terbina serta mampu eksis ditengah perjalanan zaman dengan kemajuan teknologi mengingat saat ini kita telah memasuki era revolusi industri dan digitalisasi sebagai lompatan perkembangan teknologi informasi. (A-51)