8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Mamuju, 8enam.com.-Berdasarkan surat Telegram Nomor : ST/385/II/KEP./2020, Senin, 3 Februari 2020, yang ditandatangani atas nama Kapolri, AS SDM Kapolri, Irjen Eko Indra Heri, Kapolda Sulbar, Brigjen Pol Baharuddin Djafar, secara resmi dimutasi ke Polda Maluku.
Mendengar kabar mutasi tersebut, Kadis Kominfo Provinsi Sulawesi Barat, Safaruddin mengakui bahwa secara kelembagaan di Pemprov Sulbar maupun personal dirinya mengaku merasa kehilangan sosok pemimpin yang bijaksana.
Namun ia juga berbangga atas pencapaian Brigjen Pol Baharuddin Djafar, yang mampu mendapatkan bintang duanya.
“Walapun pemerintah Sulawesi Barat dan saya secara pribadi merasa kehilangan, tapi kita juga berbangga dengan pindah kapolda ini, mungkin dia naik satu tingkat pangkatnya dan itu satu kebanggaan,” ujar Safaruddin saat ditemui di kantornya, Selasa, (4/2/2020).
“Kiita merasa kehilangan sosok pemimpin yang bijaksana,” sabungnya.
Selain itu,ia juga menyampaikan ungkapan terimakasih pada Brigjen Pol Baharuddin Djafar atas pengabdiannya, sekaligus mampu membangun hubungan emosionaldan komunikasi yang baik terhadap seluruh lapisan masyarakat, baik kelompok maupun perorangan.
“Saya rasa, Kapolda ini adalah sosok yang sangat bijaksana dan bisa bergaul kepada siapa saja. Dua tahun terakhir saya lihat, tahun baru ini tidak ada petasan. Itu artinya bahwa memang kita ini diarahkan untuk membangun kebersamaan dengan humanis. Sebagai Muspida Sulawesi Barat, membangun komunikasi sesama muspida, terhadap media, terhadap masyarakat. Itu sungguh luar biasa sekali,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga berharap kehadiran Brigjen Pol Eko Budi Sampurno, sebagai Kapolda baru di Provinsi Sulawesi Barat, mampu membawa Polda Sulbar jauh lebih baik lagi sebagaimana yang telah diletakkan oleh Brigjen Pol Baharuddin Djafar.
Tentunya apa yang dilakukan oleh Kapolda sekarang ini, pasti akan diteruskan dan pasti ada Inovasi-inovasi baru dalam rangka membangun masyarakat di Sulawesi Barat ini yang maju, moderen, keamanannya di semua sektor lah.
“Sosok pak Kapolda betul-betul pengayom, pelindung masyarakat, humanis dan dia tidak pernah membeda-bedaka suku, etnis mau bugis, makassar, mandar agama apapun dia semua bisa di persatukan itu bagusnya saya apresiasi itu,” pungkasnya. (edo)
