8enam.com Media Online Sulawesi Barat
Mamuju, 8enam.com.-Proyek pembangunanan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) dan Transfusi Darah RSUD Sulbar menggunakan anggaran sebesar Rp 14.000.000.000 dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2019, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dituangkan dalam APBD Sulbar di pastikan rampung di penghujung tahun 2019 ini.
Dalam perjalanannya, pembangunan Labkesda dan Transfusi darah tersebut tak lepas dari sorotan dari LSM pegiat anti rasuah di Sulbar, yang di alamatkan kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Labkesda dan Transfusi Darah Sulbar.
Ditemui dikantornya, Senin (30/12/2019) Direktur RSUD Regional Sulbar dr. Hj. Indahwati Nursyamsi mengatakan, bangunan ini kan sekarang sudah dikerja, Jadi bangunan ini dilakukan perpanjangan waktu sesuai prosedur, jadi perpanjangan waktu itu untuk penyelesaian fisik.
Ditanya soal sorotan dari berbagai rekan-rekan LSM soal adanya dugaan penyimpangan dan dugaan Markup diproyek itu, dr. Indahwati dengan tegas menjawab bahwa kalau dinafikan pada kondisi rielnya kan tidak seperti itu.
“Memang diawal itu terjadi kasak kusuk, tapi kan tidak seperti itu, kita juga ini kan konsultasi dengan TP4D kejaksaan Sulawesi Selatan karena waktu itu belum ada kejaksaan tinggi di Sulbar. Itu kita konsultasi, jadi kita selalu datang kesana. Insya Allah asas manfaat tercapai, kemudian disitu tidak ada Markup, kemudian kita juga berupaya sepenuhnya sesuai dengan aturan, karena kalau ada masalah kita pergi ke TP4D diskusikan, nah TP4D inilah memberikan saran-saran ke kita. Jadi itu hanya isu yang berkembang di luar sana,” bebernya.
“Niat kita itu adalah membangung untuk kepentingan masyarakat, tetapi kalau ada pihak-pihak tidak puas Iya kita ini manusia biasa, tetapi saya selalu dan tim berusaha untuk terbuka karena saya ini kan pelanjut, bukan saya yang mengawali ini persoalan,” ujarnya.
Jadi kalau ada pihak-pihak yang merasa tidak puas kata dr. Indahwati, Iya sebaiknya konfirmasi dulu, karena kan isu itu bisa saja berkembang diluar, tapi belum tentu isu itu benar. (edo)
