Mamuju, 8enam.com.-Soal rencana explorasi logam tanah jarang yang didalamnya ada mineral thorium yang akan dilakukan oleh tim kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATANN) dan PT. Timah Indonesia, di Provinsi Sulawesi Barat, menuai sorotan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kabupaten Mamuju.
Melalui pesan WhatsApp, Sabtu (4/8/2018), Direktur LBH Mamuju, Hatta Kainang menyampaikan bahwa dirinya sangat khawatir soal rencana explorasi logam tanah jarang yang didalamnya ada mineral thorium, uranium.
Olehnya itu, pihaknya meminta penjelasan efek positif bagi masyarakat Namuju seperti apa, jangan sampai terjadi proses eksploitasi Sumber Daya Alam.
“Terkait kunjungan PT Timah dan BATANN di Sulbar. saya selaku Direktir LBH Mamuju meminta pemerintah daerah dan PT Timah dan BATANN untuk melakukan sosialisasi atas rencana eksplorasi. Karna kami menilai bahwa proses ini adalah proses eksplorasi logam tanah jarang yang didalamnya ada mineral thorium, uranium,” ujar Hatta Kainang.
“Karna kegiatan ini adalah kegiatan eksplorasi sesuai informasi yang kami baca melalui situs BATANN, kami meminta penjelasan efek positif bagi masyarakat Mamuju seperti apa jangan sampai terjadi proses eksploitasi Sumber Daya Alam,” sambungnya.
Hatta katakan, pihaknya sangat menyadari bahwa mineral logam tanah jarang adalah mineral yang sangat berharga, namun proses tersebut harus memiliki atau berdampak positif ke seluruh masyarakat yang berada di wilayah Mamuju. (edo)